Kamis, 15 Januari 2015

BIDAI

   1.    Pengertian Pemasangan bidai adalah memasang alat untuk imobilisasi (mempertahankan kedudukan tulang yang patah)

      2.      Tujuan pemasangan bidai
a.       Mencegah pergerakan tulang yang patah
b.      Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
c.       Mengurangi rasa sakit atau nyeri
d.      Mengistirahatkan daerah patah tulang

       3.      Indikasi pemasangan bidai : pada klien patah tulang terbuka atau tertutup

      4.      Persyaratan bidai yang baik
a.       Terbuat dari bahan yang kaku (papan atau triplek)
b.      Cukup panjang untuk imobilisasi persendiaan diatas dan dibawah fraktur
c.       Cukup luas untuk kesesuaian anggota tubuh secara nyaman
d.      Bagian yang menempel tubuh dilapisi dengan kapas dan dibalut dengan verban

      5.      Macam” bidai
a.      Rigid splint : terbuat dari bahan yang keras seperti papan panjang, plastik keras, besi, kayu dll

b.      Soft splint : terbuat dari bahan yang lembut seperti splint udara, bantal, mitella

c.   Traction splint : untuk imobilisasi, mengurangi nyeri dan mengurangi. Bentuk ini dirancang untuk fraktur ekstremitas bawah.


      6.      Cara pemasangan bidai
a.       Pemasangan bidai pada lengan atas

b.      Pemasangan bidai pada lengan bawah dan pergelangan tangan

c.       Pemasangan bidai pada jari tangan

d.      Pemasangan bidai pada fraktur pinggul

e.       Pemasangan bidai pada fraktur ruling paha

f.       Pemasangan bidai pada lutut yang pecah


g.      Pemasangan bidai pada fraktur telapak kaki

SUMBER : Kristanty, paula. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. CV Trans Info Media: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar