Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningka sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme.
Hiperlipidemia dibagi atas 2
kategori yaitu:
Hiperlipidemia PRIMER, kondisi
hiperlipidemia yang tidak disebabkan oleh penyakit, namun oleh foktor tubuh
sendiri, genetic.
Hiperlipidemia SEKUNDER, kondisi
hiperlipidemia yang disebabkab oleh sakit tertentu, kemunculan hiperlipid
akibat sakitnya. Jenis ini akan kembali normal bila penyakit utamanya bisa
disebuhkan, penyakit ginjal, tyroid, lever dan kontrasepsi.
Klasifikasi Klinis :
Secara klinis berorentasi akibat lanjut oleh
hiperlipidemia, yaitu aterosclerosis penyebab terbesar PJK, ISHD, Hipertensi.
3 kelompok klasifikasi terdiri
atas:
-
Hiper kolesterolemia.
-
Hiper trigliseidemia.
-
Hiperlipidemia campuran (kolesterol dan trigliserid).
Untuk melakukan pemeriksaan lipid
pasen diharuskan puasa 10-12 jam untuk menghindari efek tingginya lipid akibat
POST ABSORBSI
-
Kadar aman, yaitu kadar yang dikehendaki / normal.
-
Kadar diwaspadai, mulai dipertimbangkan dan jenis penanganan / pengobatan.
-
Kadar tinggi, kondisi yang beresiko tinggi.
LDL 70-80% dari total kolesterol
adalah lipoprotein yang berperan besar terjadinya aterosclerosis. Jumlah LDL
yang tinggi disebabkan oleh masukan sejumlah LDL tinggi maupun resepter LDL
yang kurang sehingga koleterol LDL ini lama tinggal dalam sirkulasi darah dan
terjadi oksidasi. LDL teroksidasi inilah yang sangat aterogenik.
HDL lemak jenis ini memiliki efek perlindungan
jantung, HDL memiliki peran reverse cholesterol transport yang
mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati selanjutnya di ekskresi ke empedu.
Nilai perbandingan total
kolesterol terhadap HDL sangat berarti. Nilai lebih dari 5 sangat beriko PJK.
Trigliserid sampai saat ini belum
pasti merupakan penyebab aterosceloris, PJK disebabkan trigliserid hanya bila
didukung oleh HDL yang rendah. Kadar trigliserid yang sangat tinggi disertai
dengan kadar normal kolesterol tidak bersifat aterogenik namun beresiko
pankreatitis sangat besar.
TRIAD LIPID
Istilah triad lipid dipakai
karena adanya korelasi yang erat antara 3 jenis lipid terhadap resiko PJK.
Yaitu kondisi :
- LDL tinggi.
- Trigliserid tinggi
- HDL rendah.
Penanganan secara non
farmakologok, bukan dengan obat merupakan cara yang pertama untuk dicoba
maksimal. Pengobatan non obat terdari diet dan olah raga. Apabila gagal
pengobatan non farmakologik dapat di lakukan gabungan non farmakologik dan
farmakologik secara bersamaan.
Prinsip dasar diet adalah
penurunan masukan lemak dan upaya pemakaian lemak sebagi sumber energi,
yaitu menghindari masukan lemak jenuh
dan mengurangi masukan kalori, menurunkan berat badan pada penderita gemuk. Orentasi
jenis makanan pada diet ini adalah :
- Mengurangi masukan lemak jenuh.
- Memaksimalkan pemakaian lemak tubuh sebagai sumber
tenaga. Mengurangi ketergantungan karbohidrat supaya energi lemak
terpakai.
- Meningkatkan aktifitas yang memakai energi tinggi /
berolah raga.
- Menurunkan berat badan. Sebagaian besar berat badan lebih berupa timbunan lemak.
OBAT
KOLESTIRAMIN,
KOLESTIPOL
Obat ini bekerja
dengan cara mengikat asam asam empedu sehingga tidak diserap oleh usus dan
dibuang melalui tinja. Efek lain adalah meningkatkan reserptor LDL sehingga
kadar LDL meningkat.
Dosis kolestiramin 6 – 12 gr sehari 2x
Kolestipol 5 – 15gr sehari 2x
Karena rasa
tidak enak cara minum boleh di sertai air jeruk.
Selain mengikat
asam empedu juga mengikat beberapa obat lain al: vitamin, digoxin, tiroxin,
kumarin, tiazid dll.
STATIN
Obat ini
bekerja dengan cara menghambat kerja enzym HMG Co-A reduktase berakibat syntesa
kolesterol di hati berkurang. Juga meningkatkan LDL sehingga mampu mengangkut
HDL ke hati untuk di sekresikan melalui empedu.
Simvastatin 5 – 40mg/ hari
Pravastin 10 – 40mg/ hari
Lovastatin 20 – 80mg/ hari
Fluvastatin 5 – 40mg/ hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar